Breaking News

Kamis, 23 Maret 2017

Perubahan Kebudayaan Indonesia masa Reformasi(1998) - Sekarang

Perubahan kebudayaan masa reformasi – sekarang

Bagaimana kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia saat ini? Perlu di tarik sebuah benang merah bahwa kita tidak bisa pungkiri arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.

Pada masa reformasi kebudayaan indonesia sangat dijunjung tinggi nilainya , contohnya seperti tari tarian dan sebagainya , tapi pada masa kini budaya budaya tersebut mulai pudar oleh masuknya teknologi dan budaya dari luar indonesia . budaya indonesia yg dulunya ramah tamah , gotong royong dan sopan berganti dengan budaya yang gaul dan funky.


Bahkan pada masa kini orang indonesia mulai melupakan budaya budaya pada masa reformasi , dan berganti dengan budaya barat yg lagi menjadi trend dijaman sekarang , ditambah lagi dengan mudahnya teknologi dimasa kini. Seharusnya kita dimasa yg sudah maju seperti ini tidak melupakan kebudayaan yg sudah dibangun susah payah oleh para leluhur kita tapi masih ada beberapa orang yg masih menghidupkan budaya budaya indonesia padaa masa reformasi dulu.

Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa. Bahkan sebutan Bung cukup populer saat Presiden Soekarno menggelorakan semangat nasional ketika awal-awal kemerdekaan Indonesia. Sekarang ada kecenderungan di kalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan kata  gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering dengar anak muda mengunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti OK, No problem dan Yes’, bahkan kata-kata makian (umpatan) sekalipun yang sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dan sinetron bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion.
Read more ...
Designed By